GENERASI
EMAS, GENERASI BERBUDAYA
Dalam setiap perjalanan
alur kehidupan akan terdapat sebuah pergantian sehingga menghasilkan suatu
generasi. Suatu generasi belum tentu dapat mengikuti sejarah yang
membesarkannya. Generasi emas banyak dibicarkan saat ini, untuk itu pembahasan
ini harus menjadi bukti nyata dalam membangun bangsa yang berbudaya.
Setiap bangsa memiliki kearifan lokal dan potensi masing-masing, selain itu memiliki kebudayaan
yang kemudian menjadi ke khasan suatu negara. Sudah banyak sekali kasus yang
menyentuh kebudayaan yang menjadi rusaknya budaya suatu bangsa, pengakuan akan
Budaya atau “pencurian” Budaya kerap terjadi, ini menjadi “PR” bagi generasi
muda untuk bangkit mengenali dan mengembangkan serta mempertahankan budaya
tersebut.
Generasi
emas adalah generasi yang mampu menjadi teladan bagi masyarakat yang lainnya.
Kata Emas adalah kata yang mengandung makna spesial, indah dipandang dan
istimewa. Dalam hal ini, untuk mencetak generasi emas perlu memberikan
perlakuan agar warga negara mengetahui budaya yang dimilikinya sehingga mereka
menyadari bahwa mereka memiliki tugas untuk mempertahankannya selain menjadi
insan yang berprestasi. Prestasi kita akan bermakna ketika kita mampu juga
memperkenalkan dan mempertahankan budaya yang kita miliki, karena hal tersebut
merupakan salah satu bentuk upaya bela negara. Salah satu kekhasan yang kita
harus pertahankan adalah budaya kemaritiman, sebagaimana kita ketahui bahwa
sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari perairan. Tercermin pula dalam
lagu “nenek moyangku seorang pelaut...,
gemar mengarungi samudra luas..”
Berlatarbelakang
dari prolog tersebut, tercermin sebuah gagasan membentuk generasi emas,
generasi yang berbudaya. Masa depan Bangsa Indonesia sangatlah ditentukan oleh
para generasi muda Bangsa ini. Kaum Muda Indonesia adalah masa depan Bangsa
ini. Karena itu, setiap pemuda Indonesia, baik yang masih berstatus pelajar,
mahasiswa ataupun yang sudah menyelesaikan pendidikannya merupakan
factor-faktor penting yang sangat diandalkan oleh Bangsa Indonesia dalam
mewujudkan cita-cita bangsa dan juga mempertahankan kedaulatan Bangsa. Peran
besar generasi muda termaktub dalam ucapan “Beri aku sepuluh pemuda maka akan
ku guncangkan dunia”, itulah perkataan founding father Presiden Pertama
Indonesia yang menegaskan betapa pentingnya peran pemuda dalam kemajuan bangsa
dan Negara. Baik buruknya suatu Negara dilihat dari kualitas pemudanya,
karena generasi muda adalah penerus dan pewaris bangsa dan Negara.
Generasi muda harus mempunyai karakter yang kuat untuk membangun
bangsa dan negaranya, memiliki kepribadian tinggi, semangat nasionalisme,
berjiwa saing, mampu memahami pengetahuan dan teknologi untuk bersaing secara
global. Pemuda juga perlu memperhatikan bahwa mereka mempunyai fungsi sebagai Agent of change, moral force and social control sehingga fungsi tersebut
dapat berguna bagi masyarakat.
Untuk
mewujudkan generasi yang diharapkan maka diperlukan suatu upaya yang solutif
baik dalam pengembangan wawasan maupun attitude.
Dengan melihat degradasi moral yang terjadi dikalangan bangsa, akan sulit
memperoleh generasi yang bermutu dan berkarakter untuk itu perlu dilakukan
proses mentoring yang didalamnya mengkaji tentang wawasan kebangsaan, penanaman
nilai-nilai kerohanian, wawasan kebudayaan, serta memicu semangat bela negara.
Muatan ini harus dicanangkan sejak dini diusia sekolah dibantu dengan kegitan-kegiatan
ekstrakulikuler. Kegiatan kajian melalui mentoring sangat efektif dalam upaya
membangun karakter bangsa, ditambah dengan konten materi kebangsaan yang
didalamnya mengenalkan tentang kebudayaan, seperti halnya yang dilakukan oleh
agama hindu melalui pasraman.
Patriotisme
bagi generasi muda harus terus ditingkatkan, yaitu ada suatu generasi yang
berpikir integralistik dalam hubungan kesatuan dan keutuhan wilayah dengan
semangat otonomi daerah, serta berbudaya unggul. Hal itu diperlukan untuk mewujudkan
kemakmuran dan keadilan sosial yang sesuai cita-cita dan tujuan nasional. Dalam
konsep generasi berbudaya diyakini generasi muda sebagai bagian elemen bangsa
akan mendapatkan atau menikmati apa yang menjadi jati dirinya sesuai keadilan
dan harkat martabat mereka sebagai generasi muda Indonesia. Setiap keunggulan
kompetitif dan keunggulan komparatif yang dimiliki harus dikelola dengan baik
sehingga menjadi kekuatan yang dapat mendorong bagi kemajuan bangsa. Kebijakan
apa pun yang menyangkut pembangunan karakter generasi muda harus menyentuh
segala bidang yang dapat memberdayakan dan meletakkan generasi muda agar dapat
diarahkan untuk mempertebal semangat kebangsaan dan nasionalisme. Apabila
kekuatan sosial dan kelebihan alamiah ini tidak dikelola dengan baik akan
berdampak sangat besar dan dahsyat bagi bangsa. Karena itu, tugas mempersiapkan
generasi penerus bangsa dengan mendidik generasi muda dengan nasionalisme baru
adalah sangat penting, karena memang mereka bakal hidup bukan pada zaman kita.
Generasi
muda secara agamis dan berbudaya dalam arti luas dapat dipandang sebagai proses
pengembangan potensi diri manusia yang telah ada secara alami. Potensi diri
yang dimaksud adalah kemampuan intelejensia, emosional, spiritual, dan
aksional. Usaha peningkatan potensi diri tersebut diupayakan agar mencapai
kemampuan yang dikehendaki sampai derajat tertentu. Pada masyarakat Sunda,
seseorang bisa dikatakan memiliki potensi diri berdasarkan derajat yang
diharapkan jika memenuhi adeg-adeg
manusia Sunda, begitupun masyrakat lainnya yang berbeda kultur.
Dalam
membangun generasi emas adalah untuk mewujudkan kehidupan menuju sebuah
kesuksesan yang hakiki. Untuk itu, maka setiap orang khususnya generasi mudanya
pasti memiliki jalan dan langkah sendiri. Pertanyaannya adalah siapakah yang
sebenarnya yang paling menentukan langkah dan arah kehidupan seseorang
tersebut? Tentu jawabannya, yakni diri Anda sendiri (personal). Selanjutnya
bagaimana generasi muda menentukan arah dan langkah mereka supaya proses yang
mereka jalani mengalir menuju kesuksesan tersebut bisa laksana air yang
mengalir dari hulu menuju hilir tanpa banyak terdapat noice (hambatan,
gangguan). Sudah barang tentu perlu diatur; perlu mendapat suntikan pencerahan;
spirit dan motivasi, sehingga kehidupan generasi muda menjadi bergairah dalam
mencapai sebuah hilir kesuksesan tersebut. Dalam kajian ini langkah konkrit
yang harus dilakukan adalah antara lain melalui peran dan kebijakan sistemis,
dimana terdapat korelasi positif terhadap peningkatan. dalam mempersiapkan
generasi emas tersebut, harus disiapkan kebijakan sistemis yang memungkinkan
seluruh anak bangsa bisa memasuki dan menikmati pendidikan. Kita ibaratkan
pendidikan adalah elevator sosial yang mampu memobilisasi secara vertikal
menuju status sosial, ekonomi, kemanusiaan, dan peradaban setinggi mungkin.
Karena itu, sekali lagi, kita harus menyiapkan layanan pendidikan yang bisa
diakses seluruh warga bangsa. Kemudian melalui usaha tiada henti, dan membangun
peradaban. Penanaman nilai-nilai budaya juga sangat penting dilakukan untuk
membangun suatu peradaban. Peradaban dan budaya maritim sudah menjadi karakter
bangsa Indonesia. Budaya maritim juga pernah membawa Indonesia pada kejayaan.
Potensi dan kejayaan laut yang sangat potensial ini dapat untuk menjadikan
Indonesia poros maritim dunia. Dengan potensi ini kerja sama regional dan
internasional dapat dibangun agar nantinya Indonesia menjadi entitas maritim
yang disegani. Konsekuensi kita sebagai manusia maritim adalah perlunya kita
memahami dasar-dasar ontologis hingga kosmologis tentang eksistensi kita, yang
kemudian menjadi bahan dasar kita dalam menata cara hidup dan kebudayaan yang
berbasis pada dunia laut dan pesisir. Melalui generasi emas serta berbudaya indonesia
akan mampu menjadi poros maritim dunia. Karena telah terciptanya peradaban dan attitude terhadap lingkungan yang
sebagian besar wilayah adalah perairan sehingga generasi muda akan mampu
mempertahankan potensi yang dimiliki. Pertahanan potensi yang dimiliki adalah
salah satu bentuk upaya bela negara.
Daftar
Pustaka
Adams, Ian. 2004. Ideologi Politik Mutakhir: Konsep, Ragam, Kritik, dan Masa Depannya.
Terjemahan: Ali Noerzaman. Yogyakarta: CV. Qalam.
Anonim. 2015. Strategi Membangun Karakter
Nasionalisme Generasi Muda
Anonim. 2015.
Kuliah Budaya Maritim
Anonim. 2015.
Budaya Maritim
https://www.selasar.com
Posting Komentar